Cantik itu Luka by Eka Kurniawan
Title: Cantik itu Luka (Beauty is a Wound)
Author: Eka Kurniawan
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Published: Januari 2015
Pages: 496
ISBN: 9786020312583
Telah dua puluh tahun berlalu sejak kematiannya, ketika Dewi Ayu bangkit dari kuburnya dan berjalan kembali menuju rumah yang dahulu dihuninya bersama Roshina, tempat dimana ia meninggalkan anak terakhirnya yang ia tinggal mati atas kehendaknya sendiri. Dewi Ayu memang menginginkan kematian, sampai-sampai ia sengaja berbaring terlentang berbalutkan kain kafan untuk menunggu waktu kematiannya, dan sepertinya pemilik alam semesta mengabulkan keinginannya dihari ke dua belas saat ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. Dewi Ayu punya kehidupan yang kusebut ajaib di Halimunda, desa tempat Ia dilahirkan dari ayah belanda dan ibu campuran indonesia, yang notabene adalah saudara seayah yang saling jatuh cinta dan melahirkan Dewi Ayu. Dewi Ayu tak pernah meninggalkan Halimunda, bahkan setelah Jepang datang dan memaksa seluruh keluarga Belanda dan keturunannya untuk pulang ke negeri mereka sendiri. Dewi Ayu sangat cantik, banyak pria yang berahi melihatnya, mereka menginginkan satu malam bercinta dengannya dan melakukan apapun yang pernah mereka bayangkan. Didesak oleh keadaan sebagai tahanan, diusia yang masih relatif muda, Dewi Ayu terpaksa menjalani hidup sebagai pelacur di rumah Mama Kalong, bekerja melayani tentara Jepang memenuhi kebutuhan badaniah mereka. Sebagai seorang pelacur, Dewi Ayu sangat terkenal dan merupakan yang paling mahal di Halimunda. Berhubungan badan dengan begitu banyak orang, Dewi Ayu melahirkan putri-putri yang tak pernah tahu siapa ayah mereka. Ketiga putri Dewi Ayu pun mewarisi kecantikan ibunya yang sejak dini sudah terlihat dan banyak orang menantikan mereka bertumbuh menjadi gadis sempurna yang siap untuk ditiduri. Dewi Ayu cukup kesal melihat kehidupan ketiga putrinya yang selalu bersinggungan dengan lelaki, menggoda mereka, bahkan membuat pria-pria patah hati dengan sengaja, Ia tahu kecantikan mereka suatu saat akan berakibat buruk bagi mereka sendiri. Sehingga ketika ia tahu kalau ia mengandung anak keempat, Ia berdoa supaya anak dalam kandungannya diberikan wajah yang sangat jelek. Ia membayangkan hidung seperti colokan listrik, telinga serupa panci, kulit hitam legam seperti arang sisa bakaran dan itulah yang terjadi ketika ia melahirkan putri keempatnya, dua belas hari sebelum ia meninggal. Anak terakhirnya itu diberi nama Cantik.
Free Download : Cantik itu luka.pdf
No comments:
Post a Comment